Thursday, August 13, 2015

Berkenalan dengan Raspberry Pi (Part 1)

Kali ini penulis ingin menceritakan pengalaman penulis dalam meminjam dan menggunakan Raspberry Pi.

Apa Itu Raspberry Pi ?

Definisi Raspberry Pi menurut Wikipedia :

"The Raspberry Pi is a series of credit card–sized single-board computers developed in the UK by the Raspberry Pi Foundation with the intention of promoting the teaching of basic computer science in schools"

(Situs resminya di https://www.raspberrypi.org/)

Jadi secara singkat, Raspberry itu adalah komputer mini, yang panjang dan lebarnya kurang lebih sebesar kartu kredit (panjang dan lebar saja yah, tidak memperhitungkan tinggi, karena kalau dilihat aslinya, lumayan tebal juga).



Kenapa sih penulis tertarik sama Raspberry Pi ?

Ya, sebenarnya iseng saja sih, penulis dari dulu tertarik sama DIY stuff. Dan karena penulis banyak bergerak di bidang IT, adanya komputer mini itu adalah sesuatu hal yang menarik. Sebelumnya penulis sudah pernah mencoba Mini PC yang berbasis Windows (Processor Intel Atom, Windows XP Embedded), dan  pernah mempertimbangkan untuk punya komputer mini yang berbasis Android juga (contoh paling umum dari komputer mini berbasis Android, adalah SmartPhone).

Lalu kemudian penulis memiliki kebutuhan (keinginan) untuk punya suatu alat yang bisa dihubungkan ke TV untuk bisa menyetel film yang ada di Harddisk External.

TV yang dimiliki penulis tidak mempunyai colokan/connector USB, adanya HDMI dan AV.

DVD Player yang dimiliki penulis juga tidak ada colokan/connector USB.

Jadi caranya gimana ?

Ya, paling gampang sih pakai Laptop, disambungkan ke TV dengan HDMI, dan pada saat bersamaan memutar film. Tapi masa sih gak ada alat yang dedicated untuk hal ini ?

Ternyata ada, yaitu sudah banyak alat-alat semacam ini, jadi mereka itu menghubungkan TV (yang belum termasuk generasi Smart-TV), dengan internet. Alat-alat ini ada yang berbasis Android, dan ada juga yang berbasis Linux.

Tapi harganya agak lumayan yah. *ehem*. Ada gak yah yang bisa dibikin sendiri ?

Trus penulis browsing2 lagi, dan menemukan Raspberry Pi ini. Untuk tujuan yang penulis inginkan, sepertinya cukup. Ada colokan HDMI, AV, dan USB, dan bisa diinstall OS (operating system), dengan storagenya menggunakan SD-Card.

Operating System ? Yeahhh!

Kalau bisa install OS artinya bisa install program macam-macam donks, dan bahkan bisa bikin sendiri !

Trus OS-nya apa ? Linux!

Yep, OS-nya adalah Linux, dan setelah penulis cari tahu, OS defaultnya adalah Raspbian, yang basisnya adalah Debian Wheezy, dan selain itu ada juga pilihan lain, yaitu Ubuntu, Archlinux, dan bahkan OS lain yang dedicated untuk menjadikan Raspberry Pi tersebut menjadi Entertainment Center.

link : https://www.raspberrypi.org/downloads/

Selain itu kebetulan pada saat yang bersamaan penulis mencari tahu mengenai Raspberry Pi ini, Windows 10 launching, dan ada salah satu versi dari Windows 10, yaitu Windows 10 IOT Core, konon sudah bisa untuk Raspberry Pi generasi 2!

link : http://ms-iot.github.io/content/en-US/win10/StartCoding.htm


Segala info yang penulis dapatkan, semakin menguatkan keinginan penulis untuk mencoba Raspberry Pi ini.

Lanjutt...

Mendapatkan Raspberry Pi.

Langkah berikutnya adalah mencari tahu harganya. Setelah browsing, ketemu di Indonesia ada yang jual. sayangnya harganya agak mahal yah...

Padahal kalau baca Wikipedia, seharusnya Raspberry Pi itu dijual murah... oh well, mungkin karena biaya impor kali yah.

Kemudian entah gimana, penulis teringat sama satu client lama, client yang bergerak di bidang teknologi juga, dan client yang ini memang ada habit untuk R&D (Research and Development).

Dicoba saja messaging pakai Whatsapp : " Pak, punya Raspberry Pi tidak?"

Jawabannya : "Ada".

Yesssss!!!!!

Kemudian ngobrol lebih lanjut, dan dikirim fotonya deh




Terlihat dari gambar, kalau ini sepertinya Raspberry Pi generasi 1, tipe B (karena ada colokan ethernet). Alat yang warna putih itu adalah connector HDMI to RGB.

Dan ternyata client kali ini juga antusias untuk R&D alat Raspberry Pi ini, hanya dia belum punya waktu yang cukup. Jadinya malah dia yang bersemangat untuk meminjamkan ke penulis,

Waktu penulis menyampaikan ada yang menggunakan Raspberry Pi ini sebagai HMI (Human Machine Interface, yaitu komputer untuk mengontrol alat lain), si client ini makin bersemangat : "Kapan bisa ambil ?"

Ahayy!

(bersambung ke bagian berikutnya : Uji Coba Raspberry Pi)


No comments:

Post a Comment